Moto

Selasa, 08 September 2009

Perkokoh Rekonsiliasi, Bukan Menang Kalah


MINGGU (17/5) lalu rombongan kontingen sepakbola NTT (Kupang dan Belu), baik putra dan putri bersama sejumlah ofisial bertolak dari Kupang via Atambua menuju Dili, ibukota negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Keberangkatan kontingen NTT berjumlah 104 orang, yang terdiri dari putri Kota Kupang, Platina Kupang FC dan PS Dinamo Belu itu tak semata untuk mengadu kekuatan di lapangan hijau, lalu mencari kemenangan.



Tapi dibalik semua itu, terselip sebuah tujuan mulia, yakni dalam rangka merajut, memperkokoh dan meningkatkan hubungan persaudaraan yang retak pasca berpisahnya RDTL dari Indonesia medio 1999 silam.

NTT yang dipimpin Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon Leyloh Foenay, M.Si itu juga merupakan kunjungan balasan, setelah sebelumnya kontingen sepak bola Timor Leste berkunjung ke Kupang-NTT di awal tahun 2009. Disamping itu, laga persahabatan kedua negara satu daratan itu juga dalam rangka memeriahkan HUT RTDL ketujuh (20 Mei 2002 - 20 Mei 2009) atau 10 tahun setelah Timor-Timur (provinsi ke-27 RI) berpisah dengan Indonesia tahun 1999 silam.

Laga persahabatan antara Timor Leste dan NTT (Indonesia) yang tersaji di Estadio Municipal Dili-Timor Leste berlangsung seru selama dua hari pertandingan, yakni Senin (18/5) dan Selasa (20/5) petang. Dan laga yang memainkan empat pertandingan (dua laga putri, dua laga putra) itu menyedot perhatian ribuan penonton yang ada di Kota Dili dan sekitarnya. Tak hanya itu Perdana Menteri, Xanana Gusmao, Esthon L. Foenay, Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste, Eddy Setiabudy, Sekretaris Negera Urusan Pemuda dan Olahraga Timor Leste, Miquel Marques Gonzalves Manetelu, Presiden Federacio Futebol de Timor Leste (FFTL), Francisco Kalbuady, Wakil Bupati Belu, Ludovikus Taolin, anggota DPRD NTT, Armindo Soares dan Pius Rengka, dan pejabat NTT lainnya terkesima dengan suguhan mereka. 

Pada hari pertama putri NTT dibabat habis FC Sport Laudara E Benfica (SLB) Feminina Timor Leste, 4-0. PS Dinamo Belu bermain imbang 0-0 versus FC Porto Taibesi. Pada hari kedua, putri NTT kalah 0-1 daro FC Sanyos dan Platina FC yang dijamu FC SLB yang berakhir dengan kedudukan 1-1 (1-0). Tetap bukan kalah atau menang yang dicari. Menurut Esthon Foenay, di balik semua itu,adalah untuk meningkatkan hubungan persahabatan, kekerabatan dan tali silaturahmi di antara kedua negara yang masih ada hubungan saudara ini.

Hal yang sama juga diungkapkan Presiden FFTL, Francisco Kalbuady. “Karena sepak bola kita bisa berjumpa di Dili. Ini ajang untuk mempertemukan sesama saudara atau sahabat yang sudah lama tak bertemu karena perbedaan warga negara. Karena itu, saya ucapkan selama datang di Timor Leste, semoga hubungan kekerabatan dan persaudaraan ini terus terjalin selamanya,” ujarnya.

"Coba lihat, semua masyarakat datang memenuhi stadion ini. Ini pertanda bahwa mereka tak hanya ingin menyaksikan laga sepak bola ini saja. Tapi mereka juga ingin menyaksikan sesama saudaranya bermain sepak bola," ungkap Francisco. (rony)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar