Moto

Senin, 25 Mei 2009

Saatnya Iptek 'Merasuki' Olahraga

PERANAN ilmu pengetahuan (iptek) dalam perbaikan prestasi atlet tidak boleh tidak harus segera dilakukan. Peranan iptek bagi sumber daya pelatih diyakini akan dapat mengatasi keterpurukan prestasi olahraga. 

Begitu pentingnya iptek dalam olahraga membuat regulasi-regulasi mengenai persyaratan kelayakan untuk menjadi pelatih makin diperketat. Kalau kemudian disarankan agar seorang pelatih minimal berijazah strata 1, tujuan sebenarnya adalah agar dia lebih muda menyerap iptek yang terus berubah dengan sangat cepat.

Sadar akan kebutuhan tersebut, Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang bekerjasama dengan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora) kini sudah memiliki sebuah laboratorium olahraga. Sebagai perguruan tinggi yang memiliki program studi olahraga, diharapkan dari Undana kemudian akan lahir pelaku-pelaku olahraga yang bisa menaikkan prestasi atlet-atlet di NTT. Laboratorium tersebut diresmikan Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si dan Rektor Undana, Prof. Frans Umbu Datta, Jumat (3/4/2009), di kompleks PGSD Undana, Kota Baru Kupang. 

Menurut Ketua Program Studi Penjaskesrek, Drs. Nurdin Badu, M.For, ada 15 unit alat olahraga bantuan Menegpora yang nilainya mencapai Rp 11 miliar. Alat-alat tersebut di antaranya berupa, alat pengukur ketahanan berlari, alat ukur ketinggian tubuh, alat ukur ketebalan lemak, alat ukur ketahanan otot lengan, ketahanan otot bahu, fleksibiliti dan lainnya.

"Kami berjanji akan memanfaatkan alat-alat ini untuk kemajuan dan prestasi olahraga di NTT. Alat-alat ini sangat berguna untuk mendukung penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembinaan olahraga di NTT," kata Nurdin Badu.

Harus dimanfaatkan dengan maksimal dan jangan dibiarkan mubazir apalagi hanya sekadar untuk pajangan. Demikian harapan dari Rektor Undana, Prof. Umbu Datta. Mahasiswa, kata Umbu Datta, harus memanfaatkan laboratorium tersebut untuk peningkatan kualitas sumber dayanya. "Belajarnya menggunakan alat-alat di laboratorium ini untuk perkembangan iptek olahraga," ujarnya.

Wagub Foenay yang juga adalah Ketua Harian KONI Propinsi NTT tersebut berharap Undana mau menggandengan pengurus cabang olahraga di NTT untuk memanfaatkannya. "Harus diakui bahwa atlet-atlet NTT lebih banyak lahir karena bakat alamiah. Sehingga kalau dipoles lagi dengan teknologi, saya yakin prestasi akan meningkat. Untuk itu, ajaklah pengurus cabang olahraga untuk mau memanfaatkannya," kata Esthon. (lukas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar